Mempercepat Startup Windows XP
Startup Windows anda terasa lama?
Windows sudah keluar, tapi gambar Jam Pasir lama sekali hilangnya?
Anda pernah menginstall sesuatu, kemudian di uninstall, tetapi
ternyata program masih jalan terus pada saat startup sehingga mengganggu
kecepatan Startup?
Berikut ini adalah cara mempercepat Startup Windows XP anda.
- Klik Start, Run
- Ketikkan : msconfig
- Akan muncul Windows “System configuration Utility” dengan beberapa
Tab yaitu: General, SYSTEM.INI, WIN.INI, BOOT.INI, Services, Startup dan
Tools
- Buang Centang pada aplikasi/ service yang tidak diinginkan, misalnya
ingin mendisable Indexing Service –> Klik Tab Service, kemudian
pada baris Indexing Service centang dibuang.
- Beberapa service yang dapat anda disable misalnya
- Alerter
- Application Management
- Clipbook
- Fast UserSwitching
- Help and Support
- Human Interface Devices
- Indexing Service
- Net Logon
- NetMeeting
- QOS RSVP
- Remote Desktop Help Session Manager
- Remote Registry
- Routing & Remote Access
- SSDP Discovery Service
- Web Client
- PERHATIAN!!: Web Client hati-hati dalam membuang centang, karena
banyak service yang memang dibutuhkan oleh Windows agar tetap berjalan.
- Setelah selesai, klik OK dan lakukan Restart
- Setelah restart selesai, pada layar akan muncul Warning bahwa anda
telah menggunakan utility msconfig, beri Centang agar pada saat restart
Windows berikutnya tidak muncul Warning ini.
- Bagaimana kalau terjadi kesalahan? Tidak perlu panik, panggil
msconfig lagi dan klik “Launch System Restore” untuk merestore Windows
ke kondisi sebelum kita mengubahnya.
Cara Perawatan Printer Infus
Juni 2, 2010, 1:32 am
Filed under:
Hardware
1. Printer modifikasi jangan dibawa dengan posisi miring atau terbalik.
2. Posisi botol harus sama tinggi dengan printer.
3. Ketika proses pencetakan dimulai, tutup yang kecil harus dibuka.
4. Jika printer akan dipindah tempat, semua tutup pada botol harus terpasang rapat.
5. Ketika botol akan diisi semua tutup harus dibuka, pengisian tinta dapat dilakukan pada lubang besar pada botol.
6. Jika hasil cetak kurang memuaskan lakukan proses head cleaning.
7. Jika tinta pada botol sudah ¼ lakukan segera pengisian tinta.
8. Buang tinta buangan jika sudah ½ atau ¾ botol.
9. Jangan sampai tinta pada botol benar – benar habis.
10. Diusahakan tidak berganti merk tinta.
Sejarah Sistem Operasi
Desember 9, 2009, 5:00 am
Filed under:
Software
Perkembangan sistem operas
i dipengaruhi oleh perkembangan hardware. Sistem operasi mulai dikembangkan sejak ±40 tahun lalu, yaitu:
- Generasi ke-nol (1940).
- Komponen utama tabung hampa udara;
- Sistem komputer belum menggunakan sistem operasi;
- Sistem operasi komputer dilakukan secara manual melalui plugboard, dan hanya bisa digunakan untuk menghitung (+,-, dan *).
- Generasi pertama (1950).
- Komponen utama transistor;
- Sistem operasi berfungsi terutama sebagai pengatur pergantian antar job agar waktu instalasi job berikutnya lebih efisien. Dalam masa ini muncul konsep batch system (semua job sejenis dikumpulkan jadi satu);
- Input pemakai punch card.
- Generasi kedua (1960).
- Komponen utama IC;
- Berkembang konsep-konsep:
- Multiprogramming, satu prosesor mengerjakan banyak program yang ada di memori utama;
- Multiprosesing, satu job dikerjakan oleh banyak prosesor berguna untuk meningkatkan utilitas;
- Spooling Simultaneous Peripheral Operation On Line, bertindak sebagai buffer (penyangga) saja, dan mampu menerima pesanan meskipun belum akan dikerjakan;
- Device Indipendence, masing-masing komponen memiliki sifat yang saling berbeda (misal: tiap-tiap printer memiliki driver);
- Time Sharing atau Multitasking, sistem bagi waktu yang diberikan oleh CPU terhadap berbagai job yang sedang dijalankan.
- Real-time system, berguna sebagai kontrol bagi mesin-mesin.
- Generasi ketiga (1970)
- Komponen utama VLSI (Very Large Scale Integrated Circuit);
- Ditandai dengan berkembangnya konsep general purpose system, sehingga sistem operasi menjadi sangat kompleks, mahal dan sulit untuk dipelajari;
- Generasi keempat (pertengahan 1970-an hingga sekarang).
- PC makin populer;
- Ditandai dengan berkembangnya sistem operasi untuk jaringan komputer
dengan tujuan: data sharing, hardware sharing, dan program sharing;
- User interface semakin user friendly tanpa harus mengorbankan unjuk kerja.
Sumber : teknik-informatika.com
Jenis-jenis monitor
Desember 9, 2009, 4:51 am
Filed under:
Hardware
Jenis monitor
Dengan perkembangannya
yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor.
Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid
Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan
berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada
monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar.
Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan
diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah
dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang
dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi
listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi
elektromagnetik yang cukup kuat.
Monitor CRT (Chatode Ray Tube)
- LCD ( Liquid Cristal Display )
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron
tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar.
Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel
Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka
monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak
digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan
perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang
paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat
berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir
seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal.
(ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan
menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar
dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel
datar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
- Polaroid belakang
- Elektroda belakang
- Plat kaca belakang
- Kristal cair
- Plat kaca depan
- Elektroda depan
- Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan
listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk
menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika
dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih
dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai
resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan
terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi
akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik
anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu
passive matrix dan
active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan
active matrix.
Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan
di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi
energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor
sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering
juga disebut
Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak
lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada
monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang
mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus
pada layar monitor.
Pada teknologi
passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (
Color Super-Twisted Nematic), DSTN (
Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (
High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi
Thin Film Transistor (
TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal.
Active matrix
memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing
piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan
sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini,
mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan
kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
LCD (Liquid Cristal Display)
- Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT
dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan
ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT,
tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan
cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak
sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari
LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat
pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga
yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang
pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan
teknologi plasma gas.
Plasma Gas
Perkembangan Teknologi Monitor
Desember 9, 2009, 4:06 am
Filed under:
Hardware
SEJARAH MONITOR
Monitor merupakan interface terpenting yang
menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada
tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap
berlangsung sampai saat ini.
Tahap perkembangan monitor komputer yang digunakan saat ini
sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai
dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich
Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun
kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar
pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi
tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor.
Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun
berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai
penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi
pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah
yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi atau
layar radar. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan
elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima
siaran televisi. Milestone-nya adalah tabung televisi pertama dari
Wladimir Kosma Zworykin(1929), full electronic frame rate dari Manfred
von Ardenne (1930), dan pengembangan tabung sinar katoda pertama yang
dapat direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931).
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti
sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai
layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup
menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu
menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada
awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green
monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih
terang, jelas dan lebih stabil.
Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki
720×350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA
dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640×200 dan kemampuan warna
antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih
bagus yaitu 640×350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya
munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video – TTL signals
dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas
cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64
warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan
grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan
generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA
merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B
(Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan.
Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan
intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi
menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal
liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang
dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan
kemampuan resolusi yang tinggi.